Apa itu distabilitas intelektual (ID) ?
Distabilitas
intelektual atau yang biasa disebut dengan tunagrahita adalah keterbatasan dalam
fungsi intelektual dan fungsi adaptif, yang mencakup ranah konseptual, sosial,
dan praktis (APA, 2013).
Distabilitas
intelektual atau tunagrahita digolongkan menjadi tiga, yaitu ringan, sedang,
dan berat. Penggolongan ini berdasarkan kemampuan individu pada ranah
konseptual, sosial, dan bantu diri.
Bagaimana kita dapat mengenali ciri-ciri anak
dengan distabilitas intelektual?
Biasanya, anak
dengan distabilitas intelektual mengalami keterlambatan dalam seluruh aspek
perkembangannya. Singkatnya, anak-anak ini kemampuannya terlihat seperti
anak-anak di bawah usianya. Contoh keterlambatan yang tampak jelas pada
anak-anak dengan distabilitas intelektual:
Apa bedanya dengan Autism Spectrum Disorder (ASD)?
Autism Spectrum
Disorder merupakan gangguan pada kemampuan berkomunikasi dan menjalin interaksi
sosial. Mereka kesulitan dalam menjalin interaksi sosial. Individu dengan ASD
murni, tanpa tunagrahita, masih mampu memahami pelajaran sekolah dan melakukan
tugas bantu diri.
Anak dengan
distabilitas intelektual mengalami hambatan di seluruh aspek perkembangan,
tidak hanya di aspek sosialnya. Individu distabilitas intelektual yang tidak
mengalami ASD masih dapat menjalin interaksi sosial dengan orang lain,
sekalipun kemampuannya terbatas.
Individu dapat
saja mengalami dua gangguan ini sekaligus.
Ditulis oleh
Angeline Kartika Sosrodjojo, M.Psi., Psikolog
